Sudah berlangganan artikel blog ini via RSS Feed?

Surat Kabar Umum Bidik Kasus

Perwakilan Jambi Edi S
CV Bikas. Diberdayakan oleh Blogger.

edi s

selamat datang di blog BIKAS Jambi By Edi S

Batang Asai

Merambung Indah tempat wisata yang romantis bagi wisatawan

Rabu, 16 Maret 2011

Koalisi Rakyat vs Koalisi Partai


Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Sarolangun periode 2011-2016 mengacu pasangan yang telah mendaftar di KPUD setempat bakal diikuti empat pasang calon diantaranya pasangan pejabat kini (Incumbent) Cek Endra-Pahrul Rozi, Evi Suherman-Sardini, As'ad Isma-Maryadi Syarif dan Nasri Umar -Shalahuddin.
Meski belum dapat dipastikan apakah ke empat pasangan kandidat ini akan lolos seleksi, sebab masih menunggu keputusan KPUD. Namun yang menarik melihat persaingan memperebutkan kursi empuk bupati tersebut yakni pasangan calon Cek Endra - Pahrul Rozi dan Nasri Umar-Shalahudin.
Pertarungan dua pasangan calon ini cukup menarik perhatian masyarakat Sarolangun, bahkan hingga tingkat Provinsi Jambi. Sebab persaingan dua pasangan ini dinilai pertarungan yang menonjol, sebab pasangan Cek Endra-Pahrul didukung 24 Parpol banyak diantaranya parpol besar yang berhasil duduk di DPRD setempat sementara pasangan Nasri Umar-Shalahudin maju melalui jalur perseorangan yang telah dinyatakan lolos karena mengantongi suara melebihi dari 6,2 persen dari lima persen jumlah mata pilih
yang ditetapkan KPUD.

Tanpa meremehkan kandidat lain yang sudah mendaftar, fakta majunya Cek Endra dengan "memborong" parpol yang ada di daerah setempat sempat menyulitkan langkah kandidat lain untuk maju karena keterbatasan parpol yang tersedia. Sementara majunya Nasri Umar melalui jalur perseorangan menggiring masyarakat beranggapan bahwa yang menonjol dalam Pilkadan kali ini yakni "koalisi Parpol versus Koalisi Masyarakat".
Calon dari koalisi partai sudah merasa diatas angin, karena sudah mengantongi dukungan penuh dari 26 partai, tapi apakah kostituen partai itu juga turut mendukung ? ini yang perlu dianalisis lebih jauh lagi. Secara aklamasi calon independen juga sudah mendapat dukungan sebagian dari masyarakat di Kabupaten tersebut, mengingat Calon Independen dianggap bersih dari politik uang.
Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun Drs.H.Cek Endra(Incumbent) dan Pahrol Rozi. sdh menguasai 24 partai di Pilkada sarolangun, diantaranya 6 partai besar seperti: Demokrat, Golkar,PAN,PKS,PDI-P dan PPP. yang masing-masing memiliki 3 kursi di DPRD Sarolangunn. Dengan bergabungnya partai-partai besar dan partai buram ini, tentu menjadikan pertanyaan masyarakat, karena hal tersebut baru pertama kali terjadi di propinsi jambi, ada indikasi terjadinya politik dagang sapi, antara calon incumbent dengan partai-partai tersebut. Sementara pasangan koalisi Rakyat atau jalur perseorangan(INDEPENDENT) H.Nasri Umar,SH.MH dan Salahuddin,S.Pt.,M.Si memiliki dukungan rill dari masyarakat sarolangun sejumlah 16.591.000 KTP, yang terdiri dari 10 kecamatan yang ada di kab sarolangun. Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Sarolangun akan  di adakan pada tanggal 28 April 2011 mendatang.
Sebagaimana di ketahui, Calon Independen, H.Nasri Umar (Cabub), berasal dari desa Ladang Panjang, dan Cawabub, Salahuddin, berasal dari Desa Lubuk Resam, sedangkan lawannya Calon Koalisi Partai, Cek Endra (Cabub), berasal dari desa Mandiangin dan Cawabub, Pahrol Rozi berasal dari desa bukit Bulan. Semua calon ini adalah merupakan Putra Daerah setempat.
Sebagai Bupati yang meneruskan sisa masa jabatan sampai Pemilu kada dilangsungkan, Cek Endra berpeluang sangat besar untuk terpilih menjadi Bupati Kabupaten Sarolangun, persoalannya sampai saat ini apakah Cek Endra sudah mampu merebut simpati masyarakatnya, inilah masalah yang masih perlu dikaji lebih jauh. Mengingat kiprahnya selama menjadi wakil Bupati, tidak terlalu banyak yang bisa dia lakukan, sedangkan Kandidat lawannya dari koalisi Rakyat, juga berpeluang sangat besar, karena mendapat dukungan murni dari masyarakat pada saat pencalon.
Terlepas dari analisa diatas, masyarakat Sarolangun harus jeli menentukan pilihan, sebab ini bukan menyangkut kepentingan sesaat, tapi menentukan masa depan lima tahun ke depan.Untuk itu diharapkan jangan terpengaruh dengan politik uang, dan hal-hal lain yang dianggap merusak tatanan demokrasi kita.

Masing-masing kandidat melalui tim sukses juga harus mampu memberikan pelajaran politik yang baik kepada masyarakat dan terpenting harus bisa menjaga stabilitas keamanan daerah hingga pada masa berakhirnya pemilihan nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Laman

Pengikut